"Target kami 1,5 persen, tahun lalu drop call 1,6 persen," ujar Robert Dedy Purwanto VP Network Operation and Quality XL di sela uji coba jaringan XL sepanjang Jakarta-Semarang, Sabtu (7/8/2010).
Dikatakan Robert banyak faktor yang menyebabkan drop call di antaranya adalah masalah kontur. "Kalau jalur lurus mungkin tak ada masalah. Tapi kami akan segera memperbaiki," kata Robert.
Faktor lain yang menyebabkan drop call adalah faktor jaringan lawan bicara. "Ini bukan semat-mata karena XL tapi juga harus dilihat operator lawan bicara," kata Robert.
Tingkat drop call yang mencapai 1,83 persen juga dikatakan Robert masih jauh dari batas standar Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia yang menetapkan ambang batas drop call sekira 5 persen.
"Kalau di atas itu kita bisa kena tegur," kata Robert.
Selain itu, dikatakan Robert, XL juga akan mensiagakan jaringannya di titik-titik tertentu. "Yang harus diwaspadai sebenarnya di tempat-tempat seperti terminal dan kereta api," kata Robert.
"Untuk Kereta api tahun lalu kami sudah melakukan drive test, dan tingkat drop call disana masih tinggi, mungkin 3 persen. Tapi masalahnya coverage di jalur kereta api kan berbeda," kata Robert.
Menurut Robert, pada hari H Lebaran umumnya rawan dropcall, termasuk hari H-1 dan H+1. Pada tahun ini, XL melakukan uji jaringan di 14 kota yaitu Medan, Pekan Baru, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Bali, Lombok dan Makassar.
Hasil uji jaringan sepanjang Jakarta-Pantura-Semarang, menunjukkan rasio sukses panggilan (succes call rate ratio/SCR) sebesar pada level 98,77 persen.
"Artinya dari 100 pelanggan, secara acak hanya kurang dari dua orang yang gagal sambung pada panggilan pertama. Namun pada panggilan berikutnya umumnya pasti tersambung dalam hitungan 5-10 detik," ujar Robert.
Via : okezone
0 komentar:
Posting Komentar